Minggu, 16 November 2014

Pengobatan Konvensional vs Modern Untuk Mengobati Penyakit Asma

Diposting oleh Unknown di 06.48
            Asma merupakan gangguan paru yang menyebabkan kesulitan untuk bernapas atau biasa disebut dengan sesak napas yang terjadi sementara waktu. Dari anak kecil hingga orang dewasa dapat mengalami penyakit ini. Asma terjadi karena saluran peranapasan mendadak mengejang dan otot-ototnya berkontraksi sehingga menghambat suplai udara ke paru-paru. Hal ini menyebabkan penderita mejadi sesak napas dan tarikan napas terjadi dalam sedota-sedotan singkat.
            Banyak hal yang dapat menyebabkan munculnya penyakit asma tersebut. Hal yang paling utama adalah udara yang kotor. Karena sensivitas terhadap alergen eksternal seperti debu yang terdapat pada udara yang kotor ini dapat menyebabkan penyakit asma ini kambuh. Serangan asma semakin diperburuk oleh faktor-faktor yang lain seperti tekanan emosi atau stress, perubahan suhu dan kelembapan, ataupun asap rokok yang terhirup oleh si penderita. Penyebab yang lain adalah kelelahan. Oleh karena itu, penderita asma tidak boleh terlalu lelah karena kelelahan dapat mengakibatkan asma yang dimiliki oleh si penderita kambuh.
            Ada gejala-gejala tertentu yang mengindikasikan seseorang terkena asma, yaitu saat penyakit asma yang dimiliki penderita kambuh, penderita akan merasakan sesak napas. Bahkan saat penderita saat menarik napas sampai mengeluarkan bunyi. Selain sesak napas, penderita juga mengalami batuk berulang-ulang, pernapasannya sangat cepat serta keringat yang dikeluarkan berlebihan. Saat serangan asma yang sangat hebat penderita merasa tercekik dan kekurangan oksigen.1
            Asma merupakan penyakit yang mudah kambuh. Pencegahan kambuhnya penyakit asma dapt dilakukan dari berbagai macam cara. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari factor-faktor pemicu penyebab kambuhnya asma seperti kelelahan, udara yang kotor, asap rokok, maupun pengaruh perubahan yang lain. Ketika udara dingin biasanya asma pun kambuh, sehingga penderita dapat mencegah dengan cara menghangatkan tubuh memakai pakaian yang tebal serta minum dan makan yang hangat. Selain itu  bayak orang pula yang mengggunakan terapi untuk kesembuhan penyakit asma. Terapi yang digunakan antara lain terapi akupuntur. Akupuntur merupakan terapi dengan menggunakan jarum yang ditusukkan kebagian tubuh tertentu. Ada titik-titik tertentu dalam tubuh yang berhubungan dengan penyakit-penyakit tertentu. Titik-titik tersebut yang biasanya ditusukkan dengan jarum akupuntur. 2
            Selain pencegahan, penyakit asma juga dapat ditangani melalui pengobatan. Ada berbagai macam pengobatan yang dapat ditempuh untuk mengurangi frekuensi kambuhnya asma atau bahkan menyembuhkan asma. Pengobatan yang dapat ditempuh ini meliputi pengobatan dengan cara konvensional maupun dengan cara modern. Pengobatan konvensional adalah pengobatan yang ditempuh dengan cara memanfaatkan apa-apa yang ada di alam dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang ada dialam ini seperti tumbuhan atau semacamnya. Biasanya pengobatan konvensional ini merupakan resep turun menurun dari nenek moyang kita. Karena pada jaman dahulu pengobatan sama sekali tidak menggunakan obat-obatan kimia tapi benar-benar menggunakan sumber daya alam yang ada di bumi. Sedangkan pengobatan non-konvensional atau modern adalah pengobatan yang sudah menggunakan bahan-bahan kimia atau sudah dikemas sedemikian rupa sehingga mejadi praktis.
            Metode konvensional yang digunakan saat ini adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal. Obat alami atau obat herbal sudah digunakan diseluruh dunia sejak beribu tahun yang lalu. Meskipun obat herbal belum diteliti secara medis, namun berdasarkan pengalama dan penelitian ilmiah tentang khasiat dan manfaat herbal menjadi bukti yang kuat keberhasilan obat herbal yang relative kecil efek sampingnya. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan obat herbal sebagai penyembuhan penyakit. Untuk penyakit asma sendiri ada berbagai cara pengobatn konvensional untuk mencegah atau mengurangi frekuensi kambuhnya penyakit asma. Cara yang pertama adalah dengan merebus irisan jahe merah, bunga kenop dan kulit mandarin yang direbus menjadi satu lalu disaring dan diminum sewaktu masih hangat. Bisa juga dengan meminum air rebusan batang serai yang dicampur kayu manis, jahe merah, pegagan segar dan gula aren. Resep yang selanjutnya adalah dengan meminum air rebusan bunga melati kering yang dicampur dengan daun jinten. Cara yang lain adalah dengan menumbuk lobak putih, bawang putih dan kencur lalu merebusnya. Setelah itu diminum selagi hangat. Jika penderita tidak suka meminum obat herbal seperti diatas, penderita dapat mengatasinya dengan pemakaian luar yaitu dengan cara menempelkan jahe dengan menggunakan koyo hangat ke tulang paling menonjol yang terletak antara ruas tulang belakang leher ketujuh dan ruas tulang belakang leher pertama.3
            Efek samping yang ditimbulkan oleh obat herbal ini memang kecil, obat herbal ini juga sangat efektif untuk pengobatan penyakit kronis daripada obat modern. Namun, obat herbal ini mempunyai kelemahan yaitu reaksinya lebih lama daripada obat modern.Obat herbal ini mampu menimbulkan efek yang fatal juga jika pengolahan herbal yang serba alami dibuat dengan cara yang kurang benar dan dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dosis yang dibutuhkan. Sesungguhnya pengobatan konvensional dengan menggunakan tanaman herbal di Indonesia ini sangat berpotensial mengatasi penyakit apabila cara pengolahannya benar, cara penggunaannya tepat, dosisnya juga tepat dan sealu dilakukan proses pemantauan untuk mengetahui proses kesembuhan.
            Selain menggunakan obat herbal, penyembuhan penyakit asma juga dapat ditangani dengan menggunakan obat medis. Obat medis adalah obat modern yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam yang diolah secara modern dan digunakan serta diresepkan dokter dan kalangan medis untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Biasanya adapula masyarakat yang sangat mempercayai obat medis karena obat medis yang bisa diresepkan mempunyai kekuatan tersendiri yaitu karena obat medis ini sudah melalui uji klinis yang telah dilakukan bertahun-tahun. Sebagian besar obat medis yang ada di Indonesia berasal dari Negara-negara barat yang telah dipatenkan. Obat medis ini jika ditinjau dari harganya ada yang murah dan ada juga yang mahal. Obat bisa menjadi mahal karena bermerek. Ada juga obat yang murah tapi memiliki khasiat yang sama yang dinamakan obat generik. Masyarakat dikalangan bawah banyak yang lebih menggunakan obat generik ini karena murah. Namun, karena sugesti obat mahal yang lebih manjur, banyak pula masyarakat yang mengkonsumsi obat yang lebih mahal ini. 4
            Banyak orang yang berobat dari satu tempat ke tempat lain dan berusaha untuk mencari dokter yang terbaik yang dapat menyembuhkan asmanya. Bahkan tidak jarang ada orang yang meminta obat yang paling mujarab biarpun obat itu sangat mahal. Namun, usahanya sia-sia. Hal ini justru dapat menyebabkan peningkatan frekuensi kambuhnya asma dikarenakan risiko efek samping dari pemberian obat yang berlebihan. Dalam pengobatan asma ini tidak jarang pula ada dokter yang memberikan pengobatan yang berlebihan. Inilah kelemahan dari pengobatan modern itu sendiri. Untuk efek samping yang lain pada obat modern pada umumnya sudah diketahui dengan pasti jika efek samping tersebut berjangka pendek efek samping tersebut biasanya sudah tertera atau tertulis didalam kemasan atau brosur obat tersebut. Namun, masih banyak obat medis yang belum memiliki keterangan mengenai efek samping yang akan dialami penderita terutama untuk produk obat-obat baru. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat meperhatikan secara cermat efek-efek yang akan ditimbulkan dari obat tersebut jika akan membeli obat medis. Namun, untuk lebih baiknya lagi sebaiknya masyarakat berkonsultasi dengan dokter jika akan membeli obat medis dan menggunakan resep dokter untuk obat-obat tertentu.
            Menurut para ahli pemberian obat antibiotic secara terus-menerus untuk para penderita asma sebenarnya tidak dianjurkan, karena sebagian besar sumber penyakit ini bukanlah dari infrksi bakteri melainkan infeksi virus. Menurut pandangan saya, hal ini ada benarnya juga karena obat yang sering digunakan oleh penderita asma adalah obat dihirup. Untuk penyakit asma, obat-obat medis yang digunakan lebih banyak dengan inhalasi atau dengan cara dihirup yang biasanya disebut dengan inhaler. Inhalasi adalah pemberian obat secara langsung kedalam saluran pernapasan melalui proses hirupan. Pengobatan cara ini dianggap paling efektif karena obat ini langsung masuk kedalam saluran pernapasan yang sedang mengalami gangguan. Sedangkan penggunaan obat-obat secara diminum tidak efektif karena membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk sampai ke tempat sasarannya. Namun. Obat inhaler ini juga memiliki efek samping. Efek samping ini muncul jika pemakaian obat ini tidak sesuai dengan aturan pemakaiannya. Dalam penggunaan alat terapi jenis ini diperlukan koordinasi yang baik antara mulut untuk menghirup dan juga jari untuk menekan alat ini. Jika pemakaian alat ini tidak benar maka otomatis obat yang berbentuk gas tersebut masuknya tidak sesuai saasaran ke saluran pernapasan penderita. Efek samping lain yang ditimbulkan bisa berupa pusing, nyeri kepala dan mual. Namun, efek samping ini jarang terjadi.5
            Masyarakat sering dilanda kebingungan mana yang lebih baik antara menggunakan obat herbal atau mengunakan obat modern. Sebenarnya, penggunaan mana obat yang terbaik tergantung oleh pemakainya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari konteks pemakaiannya. Misal, jika terjadi perdarahan akan lebih baik jika menggunakan obat kimia, karena reaksi obat kimia atau obat medis tersebut berlangsung cepat. Pengobatan konvensional dan pengobatan modern masing-masing mempunyai kelebihan dan juga efek sampingnya tersendiri. Untuk memilih mana yang akan dipilih sebaiknya masyarakat berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya yang benar-benar bisa dipercaya. Meski orang lain ada yang sembuh jika mengkonsumsi obat tersebut, belum menjadi jaminan bahwa individu yang berbeda akan dapat sembuh juga. Hal ini disebabkan karena kondisi tubuh seseorang berbeda-beda. Keluhan yang menyertai pun biasanya ada yang berbeda meskipun dengan penyakit yang sama.
            Pengobatan konvensional dan pengobatan modern sama-sama memiliki kelebihan dan juga memiliki kekurangannya masing-masing. Pengobatan konvensional merupakan pendamping pengobatan modern. Tidak ada salahnya jika kita menggunakan pengobatan konvensional untuk menunjang kesembuhan dari pengobatan modern yang telah dilakukan. Bahakan, ada sebagian orang yang tetap melakukan diagnose medis dan ingin mengetahui perkembangan penyakitnya melalui jasa dokter, namun proses pengobatan yang ia gunakan memakai pengobatan tradisional atau herbal. Kedua pengobatan tersebut sama baiknya. Jika tidak digunakan secara tepat juga dapat mendatangkan efek yang buruk. Untuk obat herbal, tidak semua memiliki khasiat yang ampuh dan aman untuk dikonsumsi. Hal ini kembali kepada konsumen untuk lebih teliti lagi dalam memilih pengobatan yang tepat. Pengobatan tradisional merupakan pengobatan pendamping yang tidak digunakan secara tunggal untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan obat modern jika kita mengkonsumsinya secara bersama. Jadi pengobatan konvensional dan modern sama-sama bermanfaat dan keduanya sama-sama memiliki keunggulan dan efek sampingnya masing-masing. Dan untuk penyakit asma sendiri pengobatan modern seperting menggunakan inhaler dapat melancarkan pernapasan ketika penyakit asma tersebut kambuh. Namun untuk lebih mengurangi frekuensi kambuhnya penyakit tersebut pasien dapat menggunakan pengobatan herbal disamping menggunakan pengobatan modern.


Daftar Pustaka
. 1.   Wijayakusuma H. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit [Internet]. Satu. Jakarta: Niaga Swadaya; 2008 [cited 2013 Dec 15]. Available from: http://books.google.com/books?id=MPZrWtgMZ98C&pgis=1
2.     Graha C. Terapi Untuk Anak Asma [Internet]. Satu. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2008 [cited 2013 Dec 15]. Available from: http://books.google.com/books?id=LCmDmNbFpOEC&pgis=1
3.     Harmanto N & Subroto A. Pilih Jamu Dan Herbal Tanpa Efek Samping [Internet]. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2007 [cited 2013 Dec 15]. Available from: http://books.google.com/books?id=um2dAf0Z1oYC&pgis=1
4.     Harmanto N. Herbal Untuk Keluarga : Jus Herbal Segar & Menyehatkan [Internet]. Satu. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2007 [cited 2013 Dec 15]. Available from: http://books.google.com/books?id=7VhsnSJNWiYC&pgis=1
5.     Tjay TH & Rahardja K. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya [Internet]. VI. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2007 [cited 2013 Dec 15]. Available from: http://books.google.com/books?id=TN8QxBMHW6IC&pgis=1
 


0 komentar:

Posting Komentar

 

Keyna Yurisna Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting

Boucing Pink Bow Tie Ribbon