Kanker
payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum
wanita setelah kanker serviks. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel yang berlebihan pada payudara yang tidak dapat dikendalikan oleh tubuh yang kemudian akan menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh (Ghofar, 2009)
KLASIFIKASI
1.Stadium kanker payudara menurut
The American Joint Commite ada 6,yaitu :
a.Stadium 0
Kanker in
situ (Lobular in situ, intraduktus murni, dan penyakit paget puting susu tanpa
tumor yang dapat diraba)
b. Stadium 1Tumor
c.Stadium II
Tumor
dengan diameter lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm pada ukuran
terbesar, tetapi tanpa penyebaran jauh.
d.Stadium III A
Tumor
dengan diameter 5 cm atau lebih, dengan atau tanpa penyebaran homolateral
regional (lokal) yang dapat atau tidak terfiksasi, tetapi tanpa penyebaran
jauh.
e.Stadium III B
Tumor
dengan diameter 5 cm atau lebih, dengan metastasis homolateral ke kelenjar
getah bening supraklavikular dan intraklavikular.
f. Stadium IV
Tumor
untuk setiap ukuran dengan atau tanpa penyebaran regionaltetapi dengan
tanda-tanda metastasis jauh.
2.Dan klasifikasi penyebaran TNM
menurut Price, 2005 adalah :
a.T : tumor primer
TX : tumor primer tidak dapat
ditentukan
T0 : tidak ada bukti adanya tumor
primer
T1 : tumor < 2 cm
T2 : tumor 2-5 cm
T3 : tumor > 5 cm
T4 : tumor dengan penyebaran
langsung ke dinding toraks atauke kulit dengan tanda edema
b.N : kelenjar getah bening regional
NX : kelenjar regional tidak dapat
ditentukan
N0 : tidak teraba kelenjar aksila
N1 : teraba kelenjar aksila
N2 : teraba kelenjar aksila
homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya
N3 : terdapat kelenjar mamaria
interna homolateral
c.M : metastase jauh
MX : tidak dapat ditentukan
metastasis jauh
M0 : tidak ada metastasis jauh
M1 : terdapat metastasis jauh
MANIFESTASI KLINIK
1. Gejala klinisnya insidensius, umumnya lesi dan tidak
ada yeri tekan, terikat, dan keras dengan perbatasan tak teratur, mayoritas
terjadi pada kuadran luar atas, lebih sering pada payudarakiri.
2. Nyeri biasanya terjadi pada tahap akhir, sebagian
wanita tidak menunjukan gejala-gejala dan tidak mempunyai benjolan yang dapat
terapa namun hasil mammogram abnormal
3. dimpling atau peau d’orange yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi
sirkulasi limfatik dalam lapisan dermal,
4. asimetris dan peninggian payudara yang terkena,
retraksi puting susu, payudara sedikit terikat pada dinding dada, ulserasi, dan
metastasis (Smeltzer, 2000).
PEMERKSAAN
a. Pemeriksaan
payudara sendiri
Pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan payudara klinis adalah prosedur murah dan tidak invasif untuk pemeriksaan payudara. Apabila ditemukan indikasi yang abnormal, yaitu benjolan atau penebalan pada jaringan payudara, sakit pada salah satu payudara atau pada ketiak.Satu payudara menjadi lebih besar atau lebih rendah, puting tertarik ke dalam atau berubah posisi, perubahan kulit (mengkerut), bengkak di bawah ketiak ayau tulang selangka, ruam pada atau sekitar kulit.Jika ada tanda-tanda tersebut harus dilakukan tiga pengkajian, yaitu pemeriksaan klinis payudara, mammografi atau ultrasonografi, dan biopsi
b. Mammografi
Mamografi menggunakan sinar x dosis rendah untuk membuat gambaran rinci dari payudara.
c. Ultrasonografi
Ultrasonografi digunakan terutama sebagai metode relatif murah dan efektif untuk membedakan massa kistik payudara, yang tidak memerlukan sampling, dari massa payudara padat yang biasanya diperiksa dengan biopsi.
d. MRI
MRI digunakan untuk beberapa kasus, yaitu : kasus kanker payudara dengan hasil mammografi negatif, untuk mengetahui ukuran tumor dalam kanker lobular invasif, untuk memantau respon kanker payudara terhadap terapi preoreratif, ada kejanggalan antara penilaian pengkajian awal terhadap gumpalan di payudara.
e. Infra merah digital
f. Positron Emision Tomography Scanning
PET scanning digunakan untuk mengidentifikasi metastasis kelenjar getah bening nonaxilary untuk kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara inflamatory sebelum memulai terapi non adjuvant.
g. Tes Genetik
Penyebab utama dari pewarisan kanker payudara adalah mutasi dari gen BRCA1 atau BRCA2, yang merupakan faktor resiko dari pengembangan penyakit lain. Tes ini sudah dilakukan di Amerika Serikat.
Pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan payudara klinis adalah prosedur murah dan tidak invasif untuk pemeriksaan payudara. Apabila ditemukan indikasi yang abnormal, yaitu benjolan atau penebalan pada jaringan payudara, sakit pada salah satu payudara atau pada ketiak.Satu payudara menjadi lebih besar atau lebih rendah, puting tertarik ke dalam atau berubah posisi, perubahan kulit (mengkerut), bengkak di bawah ketiak ayau tulang selangka, ruam pada atau sekitar kulit.Jika ada tanda-tanda tersebut harus dilakukan tiga pengkajian, yaitu pemeriksaan klinis payudara, mammografi atau ultrasonografi, dan biopsi
b. Mammografi
Mamografi menggunakan sinar x dosis rendah untuk membuat gambaran rinci dari payudara.
c. Ultrasonografi
Ultrasonografi digunakan terutama sebagai metode relatif murah dan efektif untuk membedakan massa kistik payudara, yang tidak memerlukan sampling, dari massa payudara padat yang biasanya diperiksa dengan biopsi.
d. MRI
MRI digunakan untuk beberapa kasus, yaitu : kasus kanker payudara dengan hasil mammografi negatif, untuk mengetahui ukuran tumor dalam kanker lobular invasif, untuk memantau respon kanker payudara terhadap terapi preoreratif, ada kejanggalan antara penilaian pengkajian awal terhadap gumpalan di payudara.
e. Infra merah digital
f. Positron Emision Tomography Scanning
PET scanning digunakan untuk mengidentifikasi metastasis kelenjar getah bening nonaxilary untuk kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara inflamatory sebelum memulai terapi non adjuvant.
g. Tes Genetik
Penyebab utama dari pewarisan kanker payudara adalah mutasi dari gen BRCA1 atau BRCA2, yang merupakan faktor resiko dari pengembangan penyakit lain. Tes ini sudah dilakukan di Amerika Serikat.
0 komentar:
Posting Komentar