Minggu, 16 November 2014

HIV AIDS

Diposting oleh Unknown di 18.58 0 komentar

Aids merupakan penyakit imunologi yang menyerang sistem pertahanan tubuh sehingga menyebabkan penurunan daya tahan tubuh penderitanya dan berbagai permasalahan lainnya.  Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency virus). Kondisi ini ditandai dengan kehilangan aktivitas sel CD4  yang dapat menyebabkan rusaknya setiap aspek fungsi imun, terutama imunitas selular.

HIV dapat menular melalui darah, cairan serebrospinalis, semen, air mata, serviks, urine, ASI dan air liur. penularan terjadi paling efisien melelui darah dan semen. HIV juga dapat ditularkan melalui air susu dan serviks. ada tiga cara utama penularan HIV adalah kontak dengan darah, kontak seksual dan kontak ibu – anak.

A.    MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik penyakitAIDS menyebar luas dan menyerang semua organ.
a.  Respiratorius 
Pneumonia pneumocystis carinii. Gejala nafas yang pendek, sesaknafas, batuk-batuk, nyeri dada, dan demam. Infeksi ini adalah infeksi yang paling sering ditemukan pada penyakit AIDS.
b. Gastrointestinal
Manifestasi klinis gastrointestinal penyakit AIDS mencakup hilangnya selera makan, mual, vomitus,kandidiasis oral, serta esofagus dan diare kronis. Pada sebagian kasus , gejala gastrointestinal berhubungan dengan efek langsung HIV.
c. Kanker
Penyakit AIDS memiliki insidensi penyakit kanker lebih tinggi dari pada insidens yang biasa terjadi.
d. Neurologik
Diperkirakan ada 80 % dari semua pasien AIDS mengalami bentuk kelainan neurologik tertentu selama perjalanan infeksi HIV. Komplikasi neurologik meliputi fungsi saraf sentral, perifer, dan autonom. Gangguan fungsi  neurologik dapat terjadi akibat efek langsung HIV  pada jaringan sistem saraf, infeksi oportunis, neoplasma primer, perubahan serebrovaskuler, ensefalopati metabolik, atau komplikasi sekunder karena terapi.
e. Struktur integrumen
Manifestasi kulit menyertai infeksi HIV dan infeksi oportunis serta malignansi yang mendampinginya.  Infeksi oportunis seperti herpes zoster dan herpes simpleks akan disertai pembentukan vesikel yang nyeri yang merusak intergritas kulit.
 


Klasifikasi HIV/AIDS secara umum menurut CDC:

·         Kategori A: infeksi HIV tanpa menunjukkan gejala
1.      Infeksi HIV primer akut yang ditandai dengan demam, malaise, limfadenopati, dan ruam kulit
2.      Limfadenopati menyeluruh yang persisten tanpa menunjukkan gejala
·         Kategori B:kondisi simtomatik yang tidak termasuk kategori A atau C
1.      Kandidas vulvovaginal-persisten lebih dari sebulan, kurang berespons terhadap pengobatan
2.      Kandidiasis orofaring
3.      Angiomatosis basilaris
4.      Displasia serviks berkembang cepat menjadi karsinoma in situ
5.      Gejala umum, seperti diare labih dari satu bulan dan demam
·         Kategori C: AIDS
1.      Hitung sel CD4<200
2.      Infeksi oportunistik
a.       Sitomegalovirus yang menyebabkan retinitis dan kardiomiopati
b.      Sarkoma kaposi
c.       Pneumonia pneumocystis carinii
d.      Limfoma nn-hodgkin
e.       Ensefalitis toksoplasma
f.       Diseminata mycobacterium avium complex (MAC)
g.      Tuberkulosis
3.      Malnutrisi berat, penurunan BB, dan kematian

DAFTAR PUSTAKA



Brashers, V. L. (2007). Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen. Jakarta: EGC.
Cotran, & R. (2008). Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jakarta: EGC.
Morgan, G & Hamilton, C.(2009).Obstetri &ginekologi edisi 2.jakarta: EGC
Niluh Gede Yasmin Asih & Christantie Effendy.(2004).Keperawatan Medikal Bedah Klien dengan gangguan sistem pernapasan. Jakarta: EGC
Wijaya, C. (2010). Tinjauan Pustaka Penderita HIV/AIDS. 22 Oktober 2014. Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16725/4/Chapter%20II.pdf
 
 

Keyna Yurisna Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting

Boucing Pink Bow Tie Ribbon